Revolusi Adzan

Assalamualaikum, hhe.... setelah beberapa bulan nganggur, akhirnya saya bisa ngeblog lagi... hhaa go blog.... bukan karena sibuk sih, hanya karena kehidupan saya di sini masih bergantung kepada yang namanya "MOOD" dan itu adalah penyakit yang belum saya hilangkan.. hhaa... kalau ada yang tau obat yang manjur buat ketergantungan mood, boleh ngomong ke saya.. hhaa.. soalnya mood saya belakangan ini adalah makan.. wah.. bisa-bisa tekor tuh duit dari mama tiap bulan..hhaa.

sekedar ingin cerita dikit aja nih... tentang keadaan di sekolah saya... hhe.. tentang adzan, Seruan untuk melaksanakan shalat berjamaah ini sudah tidak asing di dunia, di kalangan umat muslim khususnya. bersumber dari sebuah hadist, Rasulullah saw. pernah memikirkan tentang bagaimana cara untukmengumpulkan orang untuk shalat. Abu Umair bin Anas pun mengusulkan untuk mengibarkan bendera pada saat waktu shalat... wahhh bayangkan apabila usul itu diterima Rasulullah saw... ntar ada Paskibrasho dong... Pasukan Pengibar Bendera Sholat, dikibarin dengan menyanyikan shalawat badar atau addinu lana... hhaa... ngibarin bendera upacara hari senin aja udah makan waktu 10 menit lebih... ngeyel kalee masa ngibarin bendera buat sholat pake pasukannya segala. Namun, Rasululah saw tidak setuju dengan usul tersebut karena tidak menyukainya, indra pengelihatan khan terbatas, hanya mencakup ruang lingkup yang ada di hadapan kita saja... maka dengan suara lah yang dapat dirasakan semua orang dalam ruang lingkup yang lebih luas daripada pemandangan, maka Abu Umar bin Anas Mengajukan usulannya yang lain, yaitu meniupkan terompet dalam bahasa arab Al Quna, tetapi arti Al Quna di sini terompet milik kaum yahudi, wahh.. tahun baruan lima kali sehari dong... hhe... tapi menurut saya itu bagus, lebih mengingatkan kita kepada malaikat israfil yang akan meniup sangkakala di hari akhir kelak... hhaa jadi langsung mau sholat deh, nggak banyak orang yang korupsi... (lho...). Namun, Rasulullah tidak menyukai hal itu juga, karena itu mengikuti kebiasaan kaum Yahudi. Ide yang lain pun muncul, yaitu dengan membunyikan lonceng ... teng... tengg.... ini adzan, apa karena hari minggu? waw kita semua bakal kebingungan deh kalau hari minggu. Lagi-lagi Rasulullah saw tidak setuju dengan pemukulan lonceng sebagai tanda masuk waktunya shalat sekaligus sebagai tanda berkumpulnya umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah, karena itu berasal dari kaum yahudi. Lantas, bagaimana? menyalakan kembang api? mengebulkan asap?? atau ada petugas ronda untuk keliling rumah dan menyeru untuk shalat? (emang sahur). Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun memikirkan permasalahan tersebut sampai terbawa dalam bunga tidurnya. dan di mimpinya diperlihatkanlah adzan, dan akhirnya, sampai sekarang adzan digunakan untuk menyeru kepada umat muslim sekalian untuk melksanakan shalat berjamaah.
]
kembali lagi ke sekolah saya... sekolah yang saya cintai, CMBBS hheee... mati listrik telah menadi kebiasaan buruk sekolah saya. ketika asyik-asyik browsing, wireless router mati dan koneksi menuju internet pun terputus... yah... sehingga kesibukan yang ada di dalam lingkungan sekolah sering terganggu termasuk kegiatan shalat lima waktu. di tengah kesibukan dunia kita, kita tetap nggak boleh ninggalin yang namanya kewajiban kepada yang menciptakan kita khan? Adzan adalah solusi para civitas akademika di SMAN CMBBS untuk sadar akan masuknya waktu shalat, tetapi apakah dengan putusnya aliran listrik lantas kita terlena begitu saja? seharusnya sih dari kita sadar akan yang namanya shalat, tetapi .. jujur saya akui bahwa kesibukan kita terkadang membuat kita lupa akan waktu.. oleh karena it kita butuh suatu solusi... wahh... saya acungkan dua jempol kepada Sekretaris Bidang 1 periode 2008-2009 dan 2009-2010 yang mau peduli dengan kesibukan para Penghuni CM dengan membunyikan bel di depan masjid dengan sekencang-kencangnya... whhaaa sungguh revolusi yang mengagumkan, dan adzannya sendiri?? masih dong, bagai mana pun juga itu adalah Tradisi dari zaman Rasulullah saw yang harus kita lestarikan sebagai umat muslim. sekarang saya hanya bisa menunggu kepedulian dari pengelola sekolah mengenai aliran listrik yang sering terputus karena tegangan yang kurang memadai.


Share/Bookmark

0 comments: (+add yours?)

Posting Komentar